Keadaan Suatu Kaum Tergantung Pada Keimanannya
Asy-Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As-Si’di rahimahullah (Wafat: 1376H)
Tafsir As-Si’di
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ
“Baginya (yakni manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya berslih-ganti, di depan dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sampailah mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tidak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (Surah Ar-Ra’d, 13: 11)
Tafsir Asy-Syaikh ‘Abdurrahman As-Si’di:
{ لَهُ } أي: للإنسان
(Firman Allah) “Baginya…”
(Yakni) bagi manusia.
{ مُعَقِّبَاتٌ } من الملائكة يتعاقبون في الليل والنهار.
(Firman Allah) “… ada yang mengikutinya bersilih-ganti…”
(Yakni) dari kalangan malaikat, mereka saling bergantian di malam dan siang hari.
{ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ } أي: يحفظون بدنه وروحه من كل من يريده بسوء، ويحفظون عليه أعماله، وهم ملازمون له دائما، فكما أن علم الله محيط به، فالله قد أرسل هؤلاء الحفظة على العباد، بحيث لا تخفى أحوالهم ولا أعمالهم، ولا ينسى منها شيء،
(Firman Allah) “di depan dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.”
(Yakni) maksudnya memelihara jasmani dan nyawanya dari setiap orang yang ingin melakukan keburukan padanya. Mereka memelihara amalan-amalannya, selalu mengiringinya terus-menerus. Sebagaimana juga ilmu Allah meliputinya, maka Allah pun telah mengutus para malaikat penjaga kepada hamba-hamba-Nya, di mana perkara tersebut menjadikan keadaan dan amalan-amalan mereka tidak tersembunyi dan tidak pula dilupakan sedikit pun darinya.
{ إِنَّ اللَّهَ لا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ } من النعمة والإحسان ورغد العيش
(Firman Allah) “Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum…”
(yakni) berupa keadaan kenikmatan, limpahan kebaikan, dan kelangsungan kehidupan yang aman selesa.
{ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ } بأن ينتقلوا من الإيمان إلى الكفر ومن الطاعة إلى المعصية، أو من شكر نعم الله إلى البطر بها فيسلبهم الله عند ذلك إياها.
(Firman Allah) “Sampailah mereka yang mengubah keadaan mereka sendiri…”
(yakni) dengan berpaling dari keimanan kepada kekufuran, dari ketaatan kepada kemaksiatan, atau dari mensyukuri nikmat-nikmat Allah kepada mengingkarinya, maka (dengan sebab itu) Allah pun akan mencabut semua nikmat-nikmat tersebut dari mereka.
كذلك إذا غير العباد ما بأنفسهم من المعصية، فانتقلوا إلى طاعة الله، غير الله عليهم ما كانوا فيه من الشقاء إلى الخير والسرور والغبطة والرحمة،
Demikian pula jika para hamba itu mengubah keadaan mereka, dari kemaksiatan kepada ketaatan kepada Allah, nescaya Allah akan mengubah keadaan yang membelenggu mereka sebelumnya berupa kesengsaraan dan kehinaan kepada kebaikan, kebahagiaan, dan semangat untuk mencintai kebaikan serta limpahan rahmat.
{ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا } أي: عذابا وشدة وأمرا يكرهونه، فإن إرادته لا بد أن تنفذ فيهم.
(Firman Allah) “… Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum..”
(yakni) sama ada berupa adzab, ujian yang berat, dan hal-hal yang dibenci, maka sesungguhnya kehendak-Nya pasti terlaksana atas mereka, tidak terhalang.
إنه { لا مَرَدَّ لَهُ } ولا أحد يمنعهم منه،
Kerana, (Firman Allah) “maka tidak ada yang dapat menolaknya…”
(yakni) tidak ada suatu apa pun yang dapat menahannya.
{ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ } يتولى أمورهم فيجلب لهم المحبوب، ويدفع عنهم المكروه، فليحذروا من الإقامة على ما يكره الله خشية أن يحل بهم من العقاب ما لا يرد عن القوم المجرمين.
(Firman Allah) “…dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia..”
(yakni) (hanya Allah-lah) yang mengendalikan urusan-urusan mereka, mendatangkan hal-hal yang disukai bagi mereka dan menghilangkan hal-hal yang dibenci dari mereka. Maka, hendaklah mereka berhati-hati agar tidak bergelumang dengan hal-hal yang dibenci oleh Allah, kerana dibimbangi adzab Allah akan menimpa mereka yang mana ianya tidak akan mampu ditahan (atau ditolak) dari kaum yang berbuat kejahatan (atau keburukan).”
Lihat Taisir Al-Karim Ar-Rahman fi Tafsir Kalam Al-Mannan, di Tafsir Surah Ar-Ra’d.